16/01
{sebelum ku tau namanya}
Pagi di hari jum’at itu aku berangkat menuju bank untuk setoran karna dua orang adikku yg kuliah kantongnya udah rest banget,itu sms yg ku baca di hp ku.
Kelar di bank aku melanjutkan rencana awal untuk donor darah karna sudah masuk jadwalnya dan stok darah golongan o pun sudah menipis..
{pertemuan sekilas}
Antri menunggu untuk donor,mata ku menatap seorang anak kecil,rambutnya ikal,kulitnya hitam manis,bajunya tak rapi tapi bersih.
Hasratku untuk bertanya muncul
“mau donor darah juga dek?kan masih kecil,apa boleh?” Tanya ku
“Gak om,temani bapak”katanya
Jonli rahmad…panggil bu perawat
Tiba giliranku
Satu tusukan jarum dan setetes sample darahku di ambil…
“Hb nya rendah…kembali 3 hari lagi ya..”kata ibu itu
Dan aku pun pulang
19/01
{pertemuan di mesjid}
Suara iqamat lamat2 terdengar di kuping ku,pertanda isya akan dimulai,sementara aku masih dirumah,mau tak mau aku harus berlari menuju mesjid yg hampir 500 meter dari rumah ku.
Kain sarung pun ku sinsingkan,ini harus ku lakukan kalau tidak ingin jadi masbuq,dan sepasang muda mudi melihat ku dengan alis terangkat,karna aku melangkah seperti terbang.
Ngos ngosan…”untung pas,belum rukuk”{batin ku}
Sholat sunnah dua rakaat sehabis isya dulu,biar mantap..
Aneh…hafalan albaqarah ku seperti blank…harus ku ulang dari awal biar mantap,bisanya tak ada masalah.jadilah aku orang yg terakir,karna kulihat lampu sudah di matikan.
Melangkah keluar beranjak pulang,ku buka pintu,belum lagi kulangkahkan kaki ku keluar dari mesjid.
Mataku menangkap sesosok bayangan…anak kecil..ku perhatikan lekat2…
Bukan kah anak ini yg di PMI tampat ku donor kemaren???
“aneh”
“kenapa dia di sini”
“itu bapaknya”pertanyaan itu bergelayut di pikiranku
Ku hampiri…
Assalamualaikum..
“Alaikum salam”jawab laki2 itu
Wajahnya brewokan,rambutnya sebahu,tapi gambaran ke sholehan terpancar di wajahnya.
“eh…kita kan ketemu kemaren di PMI khan?”
Tanya ku pada anak itu sambil menatap matanya
Dia mengangguk kecil,seperti malu2,sementara bapaknya hanya tersenyum padaku
“bapak orang tuanya”Tanya ku
“Iya”ulasnya
Kemaren jumpa di PMI sekarang di sini,bapak tidur di mana?tanya ku lagi
“Ya…sekarang ini di mesjid lah untuk sementara”suaranya pelan
Mulutku sedikit menganga dan menganggukkan kepala
“Bapak mau kemana?”
“mau ke Malaysia,tapi passport gak ada”
“jadi”
“ mau nya balik ke medan dulu,tapi ongkosnya
habis buat ngurus passport di sini”
“ibu nya mana”
Tanya ku pada anak itu sambil mengusap kepalanya
Sambil memeluk bapaknya di jawab
“udah pisah”
“Gak sekolah dia pak?”
“Belum”jawab orang itu,ku taksir umurnya kira2 40 an
“Umurnya berapa?”
“Delapan setengah tahun,tapi belum sekolah”
Cacing di perutku sudah berontak,ku ajak si bapak makan,tapi dia menolak…ku ajak tidur di rumahku tapi dia bilang “makasi mas”
Lapar juga perut ini…
Saya sudah ke pelabuhan tapi kapal barang buat numpang ke medan gak ada…nanya ke kapal pelni katanya mesti bayar tiket,dua malah sama anak…terang si bapak..
“ooo…”mulutku menganga
“oh ya…siapa namanya?”Tanya ku sambil menatap sedih matanya
“Rais om”
“Nama panjang nya?”ulang ku
“Rais akbar alfaris”jawabnya,masih dalam dekapan bapaknya.
Begini pak…kalo mau ke medan,bapak harus tunggu hari sabtu dulu karna hari itu adanya kapal,soal ongkos nanti saya tanya ke temen…mudah2an dia bisa bantu,tapi jangan di harap ya pak,bapak kalo masih di sini hari sabtu insyaallah saya bantu.
Secercah senyum terguras di wajahnya
“Makasi ya dek…rais,,bilang makasi sama om nya”pinta bapaknya
Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala lalu melangkah pulang dengan kain sarung menutup semua tubuhku..dengan kepala yg menunduk melangkah gontai…mata ku basah..tapi tangisannya kedalam…sedih.
Rais akbar alfaris…penguasa terbesar Persia…itu arti namanya…mudah2 doa itu terkabul…
Amiin….ya rabb